Thursday, April 24, 2008

Helen Keller Sebuah Kisah Hidup yang memukau

Mereka mengambil apa yang seharusnya menjadi penglihatanku
(Namun aku bisa mengingat damainya surga)
Mereka mengambil apa yang seharusnya menjadi pendengaranku
(Namun Beethoven telah datang dan menghapus air mataku)
Mereka mengambil apa yang seharusnya menjadi lidahku
(namun aku telah berbicara dengan Tuhan ketika aku masih muda)
Tapi Tuhan tidak membiarkan mereka mengambil jiwaku
(aku masih memiliki seutuhnya)


-Helen Keller




Hellen Adam Keller lahir sebagai anak yang sehat di Tuscumbia,Alabama, Amerika serikat pada 27 Juni 1880 disuatu tempat yang dikenal dengan nama “Ivy Green”. Dari ayahnya, ia merupakan keturunan Alexander Spottswood seorang gubernur colonial dari Virginia yang juga memiliki hubungan dengan keluarg-keluarga pahlawan Utara Amerika. Dari ibunya, ia memiliki hubungan darah dengan keluarga-keluarga new England termasuk Hales, Everetts dan Adamses. Ayahnya bernama Kapten Arthur Keller, seorang editor surat kabar North Alabamian. Kapten Arthur Keller juga memiliki ketertarikan yang kuat kepada kehidupan public dan merupakan orang yang berpengaruh dilingkungannya. Pada tahun 1885 dibawah administrasi Cleveland, ia diangkat menjadi Marshal untuk Alabama Utara.

Penyakit yang menimpa Helen keller pada saat berumur 19 bulan membuat ia menderita tuli dan buta sebelum ia mengetahui cara membaca dan menulis. Pada saat itu ia diduga mengidap demam otak dan mungkin saja sekarang lebih tepatnya dikenal dengan nama demam scarlet. Karena penyakitnya sejalan bersama pertumbuhannya, ia menjadi anak yang liar dan tidak patuh serta tidak mengenal dengan jelas dunia yang ada disekelilingnya.

Kehidupan Helen keller yang baru dimulai pada Maret 1887 ketika ia berumur kurang lebih 7 tahun. Hari itu merupakan hari yang paling penting yang selalu ia ingat dalam hidupnya, ia kedatangan seorang perempuan Anne Mansfield Sulivan dari Tuscumbia yang menjadi gurunya. Nona Sulivan, merupakan perempuan berumur 20-an lulusan Sekolah khusus orang buta bernama Perkin School. Ia merupakan orang yang mendapatkan penglihatannya kembali melalui serangkaian operasi. Ia datang atas unjuran simpatik Alexander Graham Bell yang merupakan kenalan keluarga Anne. Semenjak hari itu, edua orang tersebut, menjadi guru-murid yang tak terpisahkan hingga kematiannya pada awal 1936.

Nona Sullivan memulai tugasnya untuk mengubah anak yang tidak terkontrol menjadi sosok yang sukses dengan memberikan boneka yang merupakan buatan anak-anak dari sekolah Perkin (sekolah khusus orang cacat yang kemudian dibuat khusus untuk Helen). Dengan mengejakan d-o-l-l (boneka) melalui tangan , ia berharap dapat menghubungkan objek dengan huruf. Helen ternyata belajar dengan cepat dengan metode yang tepat pula, namun ia tidak tahu bagaimana cara untuk mengucapkan kata-kata. Selama beberapa hari, ia banyak belajar mengeja kata-kata baru namun dengan cara yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain.

Suatu hari ia dan “guru”-panggilan Helen untuk Sullivan- pergi ke tempat sumur pompa terbuka. Nona Sullivan mulai memompakan air dan menaruh tangan Helen dibawah keran air tersebut. Begitu air menyentuh tangan Helen, ia mencoba untuk mengeja secara perlahan kata ‘w-a-t-e-r (air) melalui tangan helen yang satunya kemudian semakin cepat. Tiba-tiba, sinyal itu dapat dimengerti oleh pikiran Helen. Ia akhirnya tahu bahwa water (air) adalah zat dingin luar biasa yang mengalir ditangannya. Setelah ia mengerti, ia berhenti dan menyentuh tanah dan menanyakan ejaan untuknya. Pada saat malam tiba, ia sudah mempelajari 30 kata-kata baru.

Sewaktu ia mengecap pendidikan, ia belajar menguasai alphabet dengan cepat, baik manual maupun huruf timbul khusus bagi orang buta serta meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Di tahun 1890, ketika umurnya masih 10 tahun, ia mencoba untuk belajar berbicara. Entah bagaimana ia mengetahui bahwa seorang gadis buta tuli di Norway sudah dapat berbicara dengan baik. Nona Sarah Fuller di Horace Mann School merupakan orang pertama yang menjadi guru vokal untuknya.

Sejak ia masih kecil, ia selalu berkata suatu hari saya akan masuk perguruan tinggi dan akhirnya ia membuktikannya. Pada tahun 1898, ia berhasil masuk ke Cambrige school for young ladies sebelum akhirnya ia masuk ke Radcliffe College pada musin gugur 1900 dan menamatkan sekolahnya pada tahun 1904 dengan prestasi Cumlaude. Selama tahun-tahun berikutnya sampai ia meninggal di tahun 1936, Anne Sullivan selalu berada disampingnya, terus menerus mengeja buku demi buku, ceramah demi ceramah melalui tangan Helen.

Pendidikan formalnya berakhir sewaktu ia menerima gelar Sarjana Muda, namun selama hidupnya ia selalu belajar secara informal hal-hal yang penting bagi masyarakat moderen. Dengan pengetahuannya yang luas serta banyaknya pencapaian dibidang pendidikan, ia dianugerahkan gelar doktor kehormatan dari temple university dan harvard university seta dari universitas Glasgow di Skotlandia; Berlin, Jerman; Delhi, India; dan Witwatersran di Johannesburg Afrika Selatan. Ia juga merupakan peserta kehormatan untuk education institute di Scotland.

Pada tahun 1905, Anne Sullivan menikah dengan John Macy,seorang kritikus dan sosialis terkemuka. Pernikahan tersebut tidak merubah hubungan guru dan murid tersebut. Helen akhirnya tinggal bersama Anne dan suaminya. Keduanya terus memberikan waktu untuk pendidikan dan aktifitas Helen. Selama masih berstatus murid di Radcliffe, Helen memulai karir menulis yang kemudian ditekuninya selama hampir 50 tahun. Pada tahun 1903, The story of My Llife (kisah hidupku) muncul dalam bentuk cerita bersambung di Ladies Home Journal dan kemudian muncul dalam bentuk buku. Merupakan karya yang paling populer dan telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa termasuk Marathi, Pusthu, Tagalog dan Vedu. Juga dibuat dalam bentuk edisi buku tipis di Amerika Serikat. Publikasinya yang lain adalah : Optimis; An Essay; The World I Live In; The song of the stone wall; Out of the Dark; My Religion; Midstream- my later life; Peace at eventide; Helen Keller in Scotland; Helen Keller Journal; Let us have faith; Teacher, Anne Sullivan Macy dan the open door.

==================================================================

Setelah membaca cerita ini timbul pertanyaan dalam diri saya, apakah yang menghalangi keinginan saya untuk belajar suatu ilmu/keterampilan yg ingin saya miliki ?
ketiadaan buku ?
ketiadaan waktu ?

Anak kecil ini memiliki halangan yang lebih besar...ketiadaan penglihatan, ketiadaan kemampuan mendengar, juga tidak tahu caranya berbicara dan bertanya,
toh tidak menghalangi semangatnya untuk maju...

maka kitapun, yang diberi karunia yg lebih banyak, harus terus bersemangat untuk maju...

Diambil dan disarikan dari

Wednesday, April 23, 2008

Elang dan Kelinci

Seekor elang duduk di sebuah pohon, berisitirahat dan tidak melakukan apa-apa.

Dari bawah, seekor kelinci melihat elang itu dan bertanya, "Dapatkah aku seperti kamu, hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa?"

Elang menjawab: "Tentu saja, kenapa tidak."

Lalu, kelinci pun duduk beristirahat di tanah di bawah pohon tempat Elang bertengger.

Tiba-tiba seekor rubah muncul, menerkam kelinci tersebut dan memakannya.

pelajaran dari cerita ini:
Jika anda ingin hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa, anda harus duduk sangat, sangat tinggi di atas sana.

diambil dan disarikan dari Five Minutes Management Course

Monday, April 14, 2008

Pengemis dan Sebuah Kotak

Seorang pengemis telah duduk dipinggir jalan selama berpuluh2 tahun. Suatu hari seseorang lewat didepannya. Pengemis itu berkata "punya uang receh?". Orang itu menjawab "Saya tidak punya apa2 untuk diberikan kepadamu". Lalu dia bertanya "Apa itu yang kamu duduki?". "Bukan apa-apa..." jawab si pengemis, "Cuman kotak tua". Dari dulu pengemis itu duduk diatasnya tanpa pernah ingin tahu. "Pernah melihat kedalamnya?" tanya orang itu lagi. "Tidak pernah" jawab pengemis, "Apa untungnya, apa gunanya? Tidak ada apa2 disana". "Cobalah lihat kedalam" orang itu berkeras. Si pengemis mencoba membongkar tutupnya. Dengan terkejut dan penuh rasa tidak percaya, dia melihat kotak itu dipenuhi dengan emas.

Saya adalah orang asing yang tidak punya apa2 untuk diberikan untuk diri anda, saya hanya meminta anda untuk melihat kedalam. Bukan kedalam kotak seperti yang ada dalam cerita diatas, tapi disuatu tempat lain yang lebih dekat lagi: didalam diri anda.

Mungkin anda akan menjawab "Saya bukan pengemis".

Tapi mungkinkah selama ini kita "meminta dan mengejar-ngejar kenikmatan singkat" pada harta, hobby, kekasih, bos, pekerjaan, jabatan atau apapun itu. Padahal sebenarnya kita memiliki harta karun yang tidak hanya mencakup semuanya, tapi juga lebih besar dari apa yang mungkin ditawarkan oleh dunia ? Kedamaian Sejati yang Tak Tergoyahkan... Pancaran Kebahagiaan yang Tak Putus-putus.... Perasaan bahwa anda, saya dan kita semua terhubung dengan sesuatu yang tidak terukur, dan tidak bisa dideskripsikan...

diterjemahkan dan disarikan dari The Power of Now - Eckhart Tolle

Saturday, April 12, 2008

Sam Walton

Exterior Toko Wal-Mart (diambil dari wikipedia)


Walaupun sulit dipercaya, konsep diskon dalam penjualan eceran adalah sebuah konsep yang kontroversial ketika pertama dimunculkan pada tahun 50-an di toko seperti Ann & Hope, yang dibuka di lahan bekas penggilingan di Cumberland Rhode Island

Para penjual tradisional membencinya, pengusaha pabrikan juga. Konsep itu mengancam pengaruh mereka terhadap pasar. Banyak negara bagian yang melarang praktek tersebut. Ketika bisnis-bisnis serupa mulai muncul di awal 60-an, Walton adalah pedagang berumur 40-an yang cukup kaya, mengoperasikan 15 toko serba ada, kebanyakan di Arkansas, Missiouri dan Oklahoma. Toko-toko tersebut adalah toko tradisional yang mengambil keuntungan relatif tinggi.

Walton adalah seorang pembelajar aktif tentang penjualan eceran - semua liburan keluarga mencakup kunjungan toko-sehingga ketika seorang tukang potong rambut bernama Herb Gibson dari Berryville, Ark mulai membuka sebuah toko diskon di pinggiran kota dimana salah satu toko Sam berdiri, saat itulah dia melihat seperti apa bisnis yang akan datang. Pada tanggal 2 Juli 1962, di umur 44, dia membuka toko Wal-Mart pertama di Rogers, Ark. Pada Tahun yang sama S.S Kresge juga meluncurkan K Mart. FW Woolworth memulai Woolco dan Dayton Hudson memulai jaringan Target. Konsep diskon menyerang Amerika dengan sangat keras. Saat itu, Walton berada pada level yang sangat jauh untuk menarik perhatian para kompetitor, suplier ataupun Wall Street.

Ketika berkomitmen kepada diskon, Walton memulai sebuah perang suci yang berlangsung seumur hidupnya: menekan biaya barang-barang dimanapun memungkinkan terdapat penambahan harga -di toko, pada keuntungan pembuat(pabrik), pada perantara -semua layanan ditujukan untuk membuat harga turun,turun,turun.

Menggunakan formula tersebut, yang memotong keuntungan menjadi sangat tipis, adalah hal yang penting untuk menjaga pertumbuhan penjualan tetap konstan. Dan hal itu tentu saja berhasil, sehingga Walton terus mencari tempat untuk membuka toko dimanapun dia melihat ada kesempatan. Dia akan berdengung di sebuah kota dengan pesawat yang terbang rendah untuk mempelajari hamparan sebuah daratan. Ketika dia melihat segitiga yang merupakan potongan yang tepat diantara beberapa kota kecil, dia akan turun dan membeli sebidang tanah dan mendirikan sebuah toko Wall Mart selanjutnya, yang terjadi kemudian adalah pasukannya datang dan menggarap lahan itu seperti karpet.

Ketika jaringan tokonya mulai tinggal landas, Walton membuat penyesuaian-penyesuaian besar untuk mengatur pertumbuhan - kembali lagi seperti melihat ke masa depan. Sejak 1966, ketika mempunyai 20 toko, dia mengikuti sekolah IBM di New York. Tujuannya: mempekerjakan orang terpintar di kelas untuk datang ke Bentonville, Ark. Dan mengkomputerisasi operasi tokonya. Dia menyadari bahwa dia tidak dapat berkembang pada kecepatan yang dia inginkan komputerisasi kontrol barang "just-in-time". Tentu saja dia bertindak tepat, dan Wal Mart menjadi ikon dari inventarisasi barang-barang yang sangat akurat serta logistik yang mengagumkan - penggunaan informasi yang sangat baik ini menjadi keuntungan yang sangat kompetitif. Saat ini database komputer Wal-Mart merupakan yang kedua terbesar setelah Pentagon dalam hal kapasitas, dan walaupun jarang diingat, tapi Sam Walton adalah CEO pertama dalam sejarah abad informasi.

Walton menghabiskan banyak pekerjaannya tanpa diketahui oleh publik ataupun pers. Bahkan tidak ada seorangpun yang pernah mendengar namanya sampai ketika pada tahun 1985 majalah Forbes menulis bahwa kepemilikan 39% dari saham Wal-Mart menjadikannya orang terkaya di Amerika. Setelah itu, gelombang awal perhatian terpusat pada Walton sebagai retailer terkenal: lebih memilih truck pickup daripada limo dan lebih memilih ditemani anjing keturunan daripada para investor bank. Kharismanya yang luar biasa telah memotivasi ratusan dari ribuan karyawan untuk percaya pada apa yang bisa dicapai oleh Wal-Mart, dan banyak diantara mereka yang menjadi kaya karena memiliki saham perusahaan. Wal Mart adalah mimpi Amerika. Sejalan dengan pengaruh Wal-Mart yang bertumbuh dan melewati kompetitor seperti K Mart dan Sears, Walton mulai digambarkan sebagai tokoh jahat oleh pedagang di kota kecil yang direpotkan oleh Wal-Mart. Mereka mengadakan sebuah tekanan nasional tentang masa lalu, yang bertengger di Manhattan - berkata-kata mengekspresikan tentang hilangnya keanggunan kota kecil, menyalahkan semu itu pada Walton.

Walton melihat semua argumen itu sebagai kebodohan yang terlalu. Dia pernah menjadi pedagang kota kecil. Dan dia telah melihat masa depan. Dia memilih untuk memakan daripada dimakan. Dan yang paling penting, dia percaya bahwa pedagang kota kecil dapat berkompetisi-jika mereka membuat banyak perubahan untuk beradaptasi. Dan seperti diduga, para pelanggan lebih memihak kepada Walton. Dia memberikan apa yang diinginkan amerika - harga rendah setiap hari.

Tidak ada argumen yang dikemukakan disini bahwa Sam Walton memenuhi daerah pedesaan amerika atau bahwa dia tidak memaksa banyak orang untuk mengubah bagaimana mereka mencari uang. Tetapi dia mempercepat perubahan seperti itu. Kekuatan perkembangan yang dia bawa tidak dapat dihindari. Teknik manajemen yang diperkuatnya dijadikan contoh oleh bisnis-bisnis lain jauh diluar industrinya sendiri, pemanfaatan teknologi informasi untuk menekan biaya menjalar dengan cepat ke seluruh macam perusahaan; dan langkah awalnya dalam konsep retail telah memuluskan jalan bagi turunan baru bagi "pembunuh kategori" retail-Home Depots, Barnes & Nobles dan Blockbusters. Gelombang dari biaya operasi yang rendah, biaya gudang yang rendah, terus menjalar. Internet tentu saja adalah akibat terbarunya. Saat ini orang hanya bisa membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seorang Cyber Sam Muda jika dia baru saja mulai saat ini.

John Huey, managing editor Fortune, penulis pendamping Sam Walton: Made In America

diambil dan diterjemahkan dari sini
====================================================================



Bagaimana rasanya ketika anda berada di puncak bisnis, kemudian dipaksa keluar dari bisnis tersebut ?
Pada usia 27 tahun, dia membuka toko serba ada pertama di Newport Arkansas (kota kecil berpenduduk 7000 orang). Dia memulainya dengan uang tabungan dan pinjaman kepada mertuanya. Dan dia bertekad bahwa 5 tahun kemudian, toko kecil itu akan menjadi toko serba ada dengan keuntungan paling besar di Arkansas. Dia berkata "Tentukan target, dan lihat apakah kamu bisa mencapainya. Jika kemudian tidak tercapai, paling tidak kamu telah bersenang2 dalam perjalanan untuk mencapainya"

Toko Franchise Ben Franklin itu sukses, walaupun bukan hal yang mudah. Karena dia mulai menekan harga dan tidak mau membeli ke distributor tapi malah bernegoisasi langsung kepada pabrik. Dia juga melakukan inovasi2 untuk menarik orang ke tokonya dengan program2 promosi yang tidak diajarkan oleh Franchise Ben Franklin.

Apa yang terjadi setelah 5 tahun kemudian toko kecil yang penuh usaha keras itu berhasil menguasai Pasar Arkansas? Pemilik gedung tidak mau memperpanjang sewa. Karena dia ingin menjadi pemilik toko tersebut.

Sam Walton kecewa, dan merasa "ditendang" dari kota kecil tempat dia berusaha keras untuk tokonya. Seakan seseorang mengambil usaha nya setelah dia berhasil mengalahkan satu demi satu kompetisi dari mulai yang kecil sampai toko besar.

Pada umur 32 tahun dia pergi dari kota itu, mengalami kekecewaan beberapa saat untuk kemudian pergi ke kota lain untuk memulai dari awal usaha retailnya.

Kita semua pernah mengalami hal yang mengecewakan, ketidak-adilan yang tiba2 menimpa kita. Adalah wajar untuk merasa sedih dan kecewa. Tapi ingatlah jika pada saat itu Sam Walton beralih ke bidang lain ataupun berhenti berusaha. Maka tidak akan pernah ada Wal-Mart.


Di akhir buku Made in America. Diceritakan Sam Walton sedang bergulat karena kanker. Dan Presiden America memberikannya Medali Kebebasan (Presidential Medal of Freedom) atas jasa-jasanya membuka lapangan pekerjaan, atas dedikasinya dalam manajemen dan kepemimpinan. Presiden Amerika terbang langsung bersama ibu negara ke Bentonville untuk memberikan medali itu. Ketika diajukan pertanyaan kepada dia tentang siapa saja yang diperbolehkan hadir untuk acara itu, dia menjawab "Para Associates Wal-Mart" (dia menyebut semua pekerja Wal-Mart sebagai associates/rekan). Karena dia merasa bahwa medali itu bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk para rekanan Wal-Mart. Lalu disaat itu, dia ada di kursi roda menerima medali diantara orang-orang yang membangun dan bekerja untuk Wal-Mart. Dan saya membayangkan dirinya seperti veteran perang yang berhasil dalam perjuangannya. Dalam rasa sakit, dia telah mencapai impiannya, bersama pasukannya yang ikut berjuang bersama2 dengan dia.

Tiga minggu setelah itu, sehari setelah ulang tahunnya (4 April 1992), Sam Walton meninggal dunia.

Diakhir membaca buku itu, saya seperti kehilangan seorang kakek yang telah mengajari saya banyak hal lewat tulisan. Terima Kasih Sam Walton


sumber:
- Made In America - Biografi Sam Walton
- Time 100, the most important peoples in century
- Wikipedia Sam Walton

Tuesday, April 1, 2008

Nama Saya Rose


Pada suatu disaat hari pertama masuk kuliah seorang dosen memperkenalkan
dirinya dan menantang kami untuk berkenal dan sesorang yang kami belum pernah
tau. Karena penasaran, saya akhirnya berdiri dan melihat sekeliling dan pada
saat itu sebuah tangan yang lembut menyentuh pundak saya.
Saya berbalik untuk melihat dan saya menemukan seorang wanita tua terdiam
dibelakang saya dan tersenyum.
Wanita itu berkata, 'Hi ganteng, Nama saya Rose. Saya berumur delapan puluh tujuh tahun dan dapatkah anda memberi saya sebuah pelukan?'

saya tertawa dan merespon dengan penuh antusias, 'tentu saja saya mau!" dan ia memberiku sebuah pelukan yang erat sekali.
'Mengapa anda berada di sekolah "pada umur yang sangat muda dan polos?"(sedikit bergurau dan menyindir).Ia menjawab dengan gurauan ' Saya disini untuk mencari seorang suami yang kaya, menikah dan mempunyai beberapa anak...'
'Tidak, seriuslah' saya menjawab. saya sangat penasaran dengan apa yang membuat
wanita ini mengambil tantangan untuk kembali ke sekolah di umur seperti ini.
' Saya selalu bermimpi untuk memiliki latar pendidikan tinggi dan sekarang saya
melakukannya'katanya.

Setelah kelas kami berjalan menuju gedung perkumpulan pelajar sambil berbagi
segelas milkshake coklat. kami cepat menjadi teman dekat. setiap harinya selama
tiga bulan kami meninggalkan kelas bersama dan tidak henti-hentinya berdiskusi. Saya selalu terkesima mendengarkan 'mesin waktu' ini membagi
pengalaman dan kebijaksanaannya kepada saya.

Selama sepanjang semestrer, Rose menjadi ikon kampus dan dengan mudah berteman
dengan siapa saja kemanapun ia pergi. I suka berdandan dan menjadi pusat perhatian bagi murid-murid yang lain. Ia bahkan menghidupkan suasana kampus.
Pada akhir semester kami mengundan nya untuk memberikan pidato perjamuan sepak
bola kampus. saya tidak pernah melupakan apa yang ia ajarkan pada kami.

Saat itu, ia diperkenalkan dan melangkah menuju podium. Sewaktu ingin memulai
pidatonya, tiba-tiba ia menjatuhkan kertas catatannya di lantai.
Merasa gugup dan sedikit malu, akhirnya ia menunduk ke arah mikrofon dan dengan
santai mengatakan, ' maaf, saya sangat gelisah...saya berhenti minum beer dan
wiskey ini membunuh saya! Saya tidak akan dapat melakukan pidato saya seperti
yang saya inginkan jadi saya hanya akan mengatakan apa yang saya tahu.

Kami tertawa dan ia juga memulia pidatonya dengan mangatakan '! kita tidak akan berhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain'.

Ada empat rahasia yang mebuat kita tetap muda, merasa bahagia, dan mendapatkan
kesuksesan. Untuk itu anda harus tertawa dan melakukan humor setiap hari.
kalian harus mempunyai impian. Ketika kalian kehilangan impian maka kalian akan
seperti mati.
Kita memiliki banyak orang mati yang berjalan disekeliling kita dan kita bahkan
tidak menyadarinya.
terdapat perbedaan yang besar antara menjadi tua dan menjadi besar.

Jika kalian berumur sembilanbelas tahun dan terbaring ditempat tidur selama
satu tahun penuh serta tidak melakukan apapun maka kalian akan berumur dua puluh tahun. Jika saya berumur delapan puluh tujuh tahun dan terbaring di tempat tidur tanpa melakukan apapun maka saya juga akan menjadi delapan puluh sembilan
tahun.

semua orang akan tumbuh menjadi tua karena tidak melalukan suatu keahlian dan
kemampuan. Idenya adalah menjadi besar bukan menjadi tua dengan selalu menemukan kesempatan. jangan pernah punya penyesalan.

Orang yang berusia lanjut biasanya tidak menyesali apa yang pernah mereka
perbuat tapi malah menyesali atas apa yang tidak pernah mereka lakukan dalam
hidup.Orang-orang yang takut mati adalah orang-orang yang penuh dengan penyesalan.

ia akhirnya meyudahi pidatonya dengan menyanyikan lagu "Rose" dan menantang
semua orang untuk mempelajari dan meresapi lagu tersebut dalam kehidupan kami.
pada akhir tahunnya, Rose menyelesaikan kuliah yang telah ia mulai sepanjang
tahun itu.

seminggu setelah wisuda, ia meninggal dengan tenang dalam tidurnya.
Hampir sekitar dua ribu orang mahasiswa menghadiri pemakamannya sebagai penghargaan atas seorang wanita yang menjadi contoh bahwa tidak pernah ada kata
telat untuk menjadi apa saja yang kalian inginkan.

Ingat, menjadi tua adalah kewajiban (sudah kodratnya) namun menjadi besar
merupakan sebuah pilihan. Kita menjalankan hidup sesuai dengan apa yang kita
dapat, kita hidup sesuai dengan apa yang kita berikan.

Tuhan menjanjikan kita pendaratan yang aman, bukan perjalanan yang aman. Bila Tuhan memberikan kita sesuatu, maka Tuhan akan membuat kita melakukan sesuatu untuk mendapatkannya.


Diambil dan diterjemahkan dari sini

free html hit counter
Provided by hit-counter-download.com company.