Monday, January 21, 2008

William Tan - Apa yang membuat manusia maraton terus berusaha

the sunday times, 5 Juni 2005

Paraplegic (orang yg lumpuh dari pinggang kebawah) pertama yang menyelesaikan 10 marathon di 7 benua dalam waktu 70 hari, saat ini sedang mencoba untuk rekor dunia yang lain.

oleh Jeremy Au Yong

Bahkan semenjak masa kecil, Dr Willam Tan menolak untuk menjadi korban. Polio menyerangnya ketika berumur dua tahun, dan sejak saat itu dia tidak bisa berjalan ataupun berlari. Pada saat dia taman kanak-kanak, anak2 nakal mulai mengganggunya. "Mereka sangat jahat kepada saya. Seringkali mereka memukul saya di kepala kemudian lari. Dan saya tidak bisa mengejar mereka"

Tapi dia tidak menangis mengadu ke ibunya. "Saya pintar menangkap tangan orang. Saya menangkap tangan mereka dan menggigitnya".

Sikap Dr Tan dalam memandang kehidupan menjelaskan siapa dirinya saat ini:
seorang dokter, ahli otak, penerima beasiswa fullbright, beasiswa Raffles, dan juga orang lumpuh setengah badan (paraplegic) pertama yang menyelesaikan 10 maraton di tujuh benua dalam 70hari. Perlombaan maraton itu diadakan di Antartika, Fin del Mundo (Argentina), Phoenix dan Boston (Amerika Serikat), Bangkok(Thailand), Cape Town(South Africa), Amsterdam(Belanda),
Queenstown(New Zealand), Canberra(Australia) dan Vancouver(Canada).

Prestasi terakhirnya yang dia ajukan ke Guinness World Record untuk dipertimbangkan, sangatlah mengingat bahwa dia bepergian seorang diri dan sering harus tinggal di penginapan kecil tanpa akses bagi para penyandang cacat.

Banyak rintangan yang menghadang. Di Antartika, dia terjebak oleh lumpur; di Arizona, tangannya hampir patah ketika tersangkut di roda; di Amsterdam dada kanannya cedera terkena batu bulat yg digunakan untuk membuat jalan; dan di Bangkok dia hampir terlambat start karena kemacetan lalu lintas.

Dr Tan berkata terus terang: "ada saat-saat dimana saya ingin menyerah karena segalanya terasa sangat berat. Dan kemudian pikiran lain melintas dalam benak saya. Saya berlatih sangat keras untuk hal ini -450 push up setiap hari, dan pergi ke gym- jika saya menyerah sekarang, maka saya akan kehilangan banyak dari apa yang telah saya usahakan"

Pikiran lain yang membuat dia tetap berusaha: "Saya ingat bahwa saya mencoba tantangan ini karena saya ingin mengumpulkan uang bagi para penderita kanker"

dan mencatat rekor baru bukan lagi menjadi sebuah hal yang baru bagi anak penjual gorengan pisang ini.

pada tahun 1980, dia menjadi orang singapura pertama yang menyelesaikan sebuah pertandingan maraton dengan duduk diatas kursi roda. Sejak saat itu dia mengikuti berbagai macam maraton, memenangkan banyak medali, dan mengumpulkan 14 juta dollar untuk disumbangkan.

Dia menjadi seorang atlit kursi roda pada akhir 1970 setelah bertemu dan dilatih oleh Mr Wahid Baba, seorang mantan perwira polisi yang menjadi pionir olahraga kursi roda di singapura.

"Hal itu membuka sebuah horizon yang baru dalam hidup saya. Saya sangat menyukainya, saya suka terus menerus mendorong diri saya" Kata Dr Tan.

Dr Tan juga mengakui bahwa prestasi terakhirnya adalah yang terberat yang pernah dia lakukan. "Sebelumnya, saya bisa leluasa untuk memilih perlombaan maraton mana yang ingin saya ikuti, tapi untuk membuat catatan rekor dunia, saya harus mengikuti jadwal yg telah mereka tentukan."

Dia juga belum mau bercerita tentang rekor dunia yang lain yang akan dia pecahkan bulan depan. "Jika saya mengumumkannya sekarang, seseorang di Amerika Serikat atau di Inggris akan mencoba melakukannya minggu depan dan kemudian hal itu akan hilang"

Kedua rekor dunia ini akan digunakan untuk pengumpulan dana bagi riset kanker yang diderita oleh anak2 di Nanyang University of Singapore.

diambil dan diterjemahkan dari sini

====================================================================

Saya mengetahui tentang dr william tan ketika saya membaca archive dari blog adam khoo. disitu diceritakan bahwa keluarga nya tidak mampu membelikannya kursi roda dan dia merangkak menggunakan tangannya selama 8 tahun(umur 2thn sampai 10thn).

Pada saat dia taman kanak-kanak dia membalas perlakuan dari anak2 yang mengganggunya dan hal itu menyebabkan dirinya dikeluarkan dari sekolah.

Alih-alih mengeluh karena cacat yang dideritanya, dia memilih fokus kepada kekuatan yang dimilikinya (kekuatan keinginan, tangan, dan pikirannya). Dan menetapkan tujuan untuk menjadi seorang doktor medis dan atlit olimpiade. Walaupun dia berusaha sangat keras dan masuk dalam kualifikasi nilai untuk Sekolah medis NUS, tapi dia ditolak karena kelumpuhannya. Dan mereka menyarankan untuk mengambil jurusan life science.

Tapi impiannya adalah menjadi doktor, sehingga setelah lulus dan bekerja selama 5 tahun, dia menggunakan tabungannya untuk menjadi master di bidang Physiology dan dilanjutkan dengan PhD di bidang Neuro Scientist (Ahli bedah otak).


the sunday times, 5 Juni 2005

Setelah meraih mimpinya menjadi seorang doktor medis dan ahli bedah otak, dia melanjutkan tujuan selanjutnya untuk menjadi atlit olimpiade dan pemegang rekor dunia.

Dan pada tanggal 19 Desember 2007 dia meraih rekor terbarunya yaitu menyelesaikan 7 maraton di 7 benua dalam waktu 27 hari. Diantara bulan November dan Desember dia mengikuti perlombaan di Antartika, Chili, mesir, Thailand, Jepang, Kenya, Italia, Inggris, New Zealand dan Amerika Serikat.

Beberapa bulan sebelumnya, yaitu pada April 2007, Dia menjadi orang pertama di dunia yang menyelesaikan maraton di Kutub utara dengan catatan waktu 21jam dan 10 menit dengan mengalahkan rintangan yang amat besar termasuk kondisi ekstrim suhu -25 derajat celcius.


Dalam perjalanannya memecahkan rekor, dia mengalami kecelakaan di kairo pada 16 Nov. Seekor keledai tiba2 masuk di jalurnya dan karena ketakutan keledai itu menendangnya di muka, mata, leher dan dadanya. Walaupun karena hal itu 6 tulang rusuknya patah dan kursi rodanya rusak, dia berkeras untuk melanjutkan perjalanannya menempuh tujuan.

Cerita tentang seorang William Tan mengingatkan kita tentang batasan2 yang sering kita buat sendiri, tentang kemampuan diri, tentang gender, tentang apa yang kita pikir tidak bisa kita capai karena sesuatu dan lain hal. Semoga cerita ini juga menginspirasi bahwa kita mampu mencapai apapun yang kita inginkan dalam hidup, karena batasan2 yg seringkali menjadi alasan kita untuk menyerah menggapai mimpi-mimpi kita, sebenarnya adalah kita sendiri yang membuatnya.

Jadi, mari mulai sedikit demi sedikit meninggalkan alasan yang menjauhkan kita dari mimpi2. dan mulai melaju....




diambil juga dari:

0 comments:

free html hit counter
Provided by hit-counter-download.com company.