Friday, January 25, 2008

SUKSES ADALAH MENIKMATI PERJALANAN DAN BUKAN PENCAPAIAN SUATU TUJUAN

oleh adam khoo
Beberapa waktu yang lalu saya menonton film blockbusternya Adam Sandler yang berjudul ‘Click”, saya mengira jalan ceritanya hanya berupa komedi murahan, tidak mendidik dan vulgar. Namun diluar dugaan, film ini tidak hanya lucu namun mengandung pesan filosofis yang dalam tentang perubahan hidup. Jika saja anda melihat film ini jauh kedalam dan melihat pesan-pesan yang disampaikan.

Ceritanya mengisahkan perjalanan seorang Arsitek (diperankan oleh Adam Sandler) seperti kebanyakan orang, mencoba untuk mengejar cita-cita dalam karir untuk bisa menjadi mitra dan Pimpinan perusahaan suatu hari nanti. Dalam perjalanannya mengejar kesuksesan karir, ia sering harus mengorbankan waktu untuk keluarga sejalan dengan menumpuknya pekerjaaan. Meskipun demikian, ia merasa takut untuk menjalani hidupnya jauh sebelum ia bisa mendapatkan promosinya. Ia berharap agar dapat meninggalkan komitmen kepada keluarganya terlebih lagi bila muncul masalah-masalah sehingga ia bisa menyelesaikan tugas dan mencapai cita-citanya.

Mimpi ini menjadi kenyataan setelah entah dari mana datang seseorang tak dikenal dan memberinya remote universal yang dapat mempercepat/menghentikan waktu, membungkam suara dan mengulang setiap bagian dari hidupnya yang ia tidak sukai. Pada awalnya, ini seperti mimpi jadi kenyataan dimana ia bisa mempercepat cuplikan dimana istrinya mulai mengesalkan, mempercepat waktu yang harus ia habiskan bersama anak-anak dan orang tuanya, waktu bekerja untuk proyeknya bahkan mempercepat adegan percintaan. Ia sangat tidak sabar untuk bisa mencapai impiannya sehingga ia mempercepat semua drama kehidupannya sampai akhirnya sampai kepada hasil akhir yang ia pikir dapat membuatnya bahagia.

Selama melakukan fast forward (mempercepat), pikirannya akan mengalami “Auto Pilot” dimana ia hanya bergerak tanpa emosi. Ia hanya ingin mencapai tujuan perjalanannya tanpa ingin mengalami setiap bagian kehidupannya.

Setelah mempercepat seluruh hidupnya selama setahun dan mengalami kebahagiaan karena akhirnya cita-cita menjadi rekan dan dipromosikan, ia menemukan bahwa anak-anaknya sudah besar dan jauh darinya. Istrinya sudah tidak mempunyai perasaan kepadanya karena ia telah bertingkah seperti zombie selama ini. Setelah melalui masa fastforward yang berulang-ulang, remote universal itu menjadi terprogram untuk terus melakukan fastforward pada hidupnya melewati dengan cepat masa-masa ia bersama keluarganya, Semua waktunya akan berjalan normal hanya pada masa ia melakukan pekerjaannya. Hal selanjutnya yang ia tau, remote itu telah mempercepat hidupnya ke sepuluh tahun kedepan dalam hitungan detik dimana ia menjadi seorang pimpinan di perusahaannya. Namun, saat ia mencapai posisi itu, istrinya telah meninggalkannya, orang tuanya telah meninggal, anak-anaknya sudah besar dan telah pindah. Ia sangat terpaku untuk mencapai impiannya sehingga ia melewati setiap tahapan kehidupan. Tidak lama kemudian, ia menderita serangan jantung dan ia berada diambang kematian.

Saat itulah ia menyadari bahwa seluruh hidupnya telah berlalu dengan sekejap mata dan ia ingin menukar segala keberhasilannya untuk mendapatkan kesempatan kembali ke masa lampau dan menjalani setiap tahapan kehidupan yang telah ia langkahi dengan cepat.

Di dunia nyata, banyak orang melakukan hal yang sama. Mereka pikir mereka dapat mendapatkan ujung pelangi dan menemukan peti berisi emas yang dapat membuat mereka bahagia. Kita berpikir bahwa pada saat kita menghasilkan uang 1 juta dolar atau hari dimana kita menjadi pimpinan perusahaan akan mebuat kita bahagia. Sehingga kita menjadi sibuk dan melupakan bahkan mengabaikan orang-orang dan kejadian disekitar kita. Sebetulnya, kabahagiaan yang didapat dari pencapaian impian akan terasa spektakular untuk beberapa saat. Selanjutnya yang kita tahu, kita harus mengejar dan menggapai cita-cita yang lebih tinggi untuk mencapai kebahagiaan sesaat sekali lagi.

Bila anda memikirkannya, kita menghabiskan 99% dari waktu untuk mengejar impian dan 1% dari waktu untuk menikmatinya. Jika anda hanya memperbolehkan anda sendiri untuk menikmati dan merasa bahagia ketika anda mendapatkan impian anda, maka anda hanya bahagia selama 1 % dari hidup anda. Gila bukan, anda membiarkan diri anda menderita 99% dari waktu hanya untuk merasa bahagia 1 % dari waktu.

Hal ini mengingatkan saya bahwa sukses adalah dimana kita merasa senang dan menikmati setiap perjalanan baik di masa baik maupun dimasa yang buruk. Diwaktu susah dan senang. Saya mengingatkan diri saya untuk merasa senang walau saya berada diatas panggung, mendengarkan keluh kesah istri saya, melihat anak-anak saya bermain, menulis buku, menghadapi tantangan yang besar, saat memberi pelatihan peserta dan staf saya. Saya menyadari bahwa bila saya menikmati setiap langkah perjalanan saya, maka saya betul-betul seorang yang sukses.


diambil dan diterjemahkan dari sini
=============================================================

1 comments:

Anonymous said...

Luar biasa... Indah dan membantu siapa saja dalam memahami setiap jejak hidupnya.. sukses Bro...


Jay yusuf,
from :http://nusatadon.blogspot.com

free html hit counter
Provided by hit-counter-download.com company.